Sabtu, 22 Desember 2007

4 Madzhab dalam Islam

Madzhab Hambali

Pendirinya adalah Al-Imam Abu Abdillah Ahmad bin Hambal bin Hilal Ad-Dakhili Asy-Syaibani, lahir di Baghdad pada tahun 164 H dan wafat pada tahun 241 H. Ahmad bin Hambal mencari ilmu pengetahuan ke berbagai kota seperti, Syria, Hijaz, Yaman, Kuffah, dan Bashrah, beliau dapat menghimpun 40.000 hadits dalam kitab musnadnya. Imam Hambal terkenal sebagai ahli hadits dan bukan termasuk golongan imam mujtahidin.

"I’aanatut Thalibiin" menuqilkan perkataan Idris Al-Haddad, beliau berkata : "Imam Ahmad adalah seorang perawi hadits yang tiada tandingannya pada masa itu, beliau adalah pengikut madzhab gurunya yaitu Imam Syafi’i, akan tetapi beliau merasa mampu berijtihad sendiri, maka dia melepaskan dirinya dari ikatan madzhab gurunya, dan dia berijtihad dan membentuk madzhab sendiri."

Dalam kepandaian dan keahlian beliau dalam masalah fiqh, Imam Syafi’i sebagai gurunya sendiri pernah mengatakan bahwa: "Saya keluar dari Baghdad dan disana saya tidak meningalkan orang yang lebih utama, lebih pandai dan lebih ahli dalam bidang fiqh selain dari pada Ahmad bin Hambal".

Sebagai induk dari madzhab Imam Hambal, beliau telah menulis kitab "Al-Musnad", kitab tersebut telah mendapat sambutan yang benar dari ulama-ulama semua madzhab diluar madzhabnya sendiri.

Dasar-dasar madzhab hambali adalah nash Al-Qur’an dan nash Al-Hadits. Apabila beliau menemukan nash, baik dari Al-Qur’an maupun dari Al-Hadits, maka beliau tidak lagi memperhatikan dalil-dalil yang lain dan tidak pula memperhatikan pendapat para sahabat yang manyalahinya. Jika beliau tidak menemukan nash Al-Qur’an dan Hadits, maka beliau berpegang kepada fatwa shahaby jika tidak ada yang menentangnya.

Sumber-sumber madzhab Hambali selain Al-Quran dan Sunnah:
  1. Pendapat sebagian sahabat: "Beliau memandang sebagian sahabat sebagai dalil hukum."
  2. Hadits mursal / dha’if: Hal ini dipakai jika tidak berlawanan dengan sesuatu atsar / dengan pendapat seorang sahabat.
  3. Qiyas: Apabila beliau tidak memperoleh sesuatu dasar dintara yang tersebut diatas, maka dipergunakanlah qiyas.
Para pengembang madzhab hambali ialah :
  1. Abu Bakar Ahmad bin Muhammad bin Hani yang terkenal dengan nama Al-Atsran, dia telah mengarang buku Assunnah fil Fiqhi ‘ala Madzhab Ahmad.
  2. Immad bin Muhammad bin Hajjaj Al-Mawarzi, kitabnya yakni Assunah bi Jawahiril Hadits.
  3. Ishaq bin Ibrahim terkenal dengan nama Ibnu Ruhawaih Al-Mawarzi, kitabnya adalah Assunnah fil Fiqhi.
  4. Muwaquddin ibnu Qudamah Al-Maqdiri.
  5. Syamsuddin ibnu Qudamah Al-Maqdiri.
  6. Syaikhul Islam Taqiyuddin.
  7. Ahmad ibnu Taimiyyah dan
  8. Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah.

Daerah yang menganut madzhab hambali pertama kali adalah daerah Baghdad, dan pada abad ke-4 baru dapat melampaui perbatasan Irak, dan pada abad ke-6 sudah memasuki dan berkembang di Mesir.


Usaha Ibnu Taimiyyah dan Ibnul Qayyim serta berkat kesungguhan Muhammad ibnu Abdil Wahhab sekitar abad ke-12 madzhab hambali lebih berkembang, dia menjadi madzhab penduduk Najed terutama pada masa pemerintahan raja Abdul Aziz As-Su’udi. Pada masa sekarang madzhab hambali menjadi madzhab resmi pemerintah Saudi Arabia dan punya penganut terbesar di seluruh jazirah Arab, Palestina, Syria, dan Irak.

Madzhab Hanafi

Pendirinya adalah Nu’man bin Tsabit bin Zauthi, lahir pada masa sahabat tahun 80 H (699 M) dan wafat pada tahun 150 H bertepatan dengan lahirnya Imam Syafi’i. Beliau lebih dikenal dengan sebutan Abu Hanifah An-Nu’man. Abu Hanifah adalah seorang mujtahid yang ahli ibadah, ahli zuhud, serta sudah sampai kepada tingkatan ma’rifat kepada Allah. Pengarang buku "I’aanatuth Thaalibiin" berkata : "Bahwasannya beliau (Abu Hanifah) adalah seorang ahli ibadah, ahli zuhud, dan seorang yang sudah ma’rifat kepada Allah". Nafash bin Abdurrahman berkata : "Bahwasannya Abu Hanifah ra, menghidupkan malam dengan membaca Al-Qur’an selama tiga puluh tahun", dan Sayyid bin Amr berkata : "Bahwasannya Abu Hanifah selalu sholat fajar (subuh) dengan memakai wudhu isya selama empat puluh tahun".

Dalam bidang fiqh beliau belajar kepada Hammad bin Abu Sulaiman pada awal abad ke-2 H, beliau banyak belajar kepada ulama-ulama dan tabi’in seperti: Afha bin Abi Rabah dan Nafi’ Maulana ibnu Umar. Abu Hanifah adalah seorang ulama yang mempunyai kepandaian yang sangat tinggi dalam mempergunakan ilmu mantiq dan menetapkan hukum syara’ dengan qiyas dan istihsan, beliau juga terkenal sebagai seorang ulama yang berhati-hati dalam menerima suatu hadits. Madzhab hanafi adalah sebagai nisbah dari nama imamnya (Abu Hanifah), jadi, madzhab hanafi adalah nama dari kumpulan pendapat-pandapat yang berasal dari imam Abu Hanifah sendiri dan para murid-muridnya serta pendapat-pendapat yang berasal dari para pengganti mereka.


Sebagai perincian dan perluasan pemikiran yang telah digariskan oleh mereka, yang kesemuanya itu merupakan hasil daripada cara, metode, dan ijtihad para ulama Irak (ahlu ra’yi). Oleh karena itu, maka madzhab hanafi dikenal juga sebagai madzhab ahlu ra’yi dari masa tabi’it tabi’in.

Dasar-dasar madzhab hanafi adalah:

  1. Al-Kitab (Al-Qur’an).
  2. As-Sunnah.
  3. Al-Ijma’.
  4. Al-Qiyas dan
  5. Istihsan.

Dalam riwayat yang lain dikatakan bahwa madzhab ini juga memakai fatwa sahabat yang ‘urf (dikenal). Abu Hanifah menjelaskan madzhab-madzhabnya dengan berkata : "Aku berpegang dengan kitabullah, jika tidak aku dapatkan (dalam kitabullah), maka aku berpegang kepada sunnah Rasul, dan jika aku tidak mendapatkannya dalam kitabullah dan sunnah Rasul, maka aku berpegang kepada perkatan para sahabatnya, maka jikalau perkara itu sudah sampai kepada Ibrahim An-Nakhai Asy-Sya’bi, Ibnu Sirin, Al-Hasan, Atha’, dan Sa’id bin Musayyab, mereka semuanya berijtihad, maka akupun berijtihad sebagaimana mereka berijtihad".


Dsar-dasar madzhab hanafi dalam menetapkan hukum fiqh terdiri dari 7 pokok, yaitu : Al-Kitab, As-Sunnah, Perkataan para sahabat, Al-Qiyas, Al-Istihsan, Ijma’, dan ‘Urf.

Murid-murid Abu Hanifah dan pengembang madzhabnya adalah:

  1. Abu Yusuf bin Ibrahim Al-Anshar (113-183 H).
  2. Ja’far bin Huzail bin Qais Al-Kufi (110-158 H).
  3. Muhammad bin Hasan bin Farqad Asy-Syaibani (132-189 H).
  4. Hasan bin Ziyad Al-Lu’lu Al-Kufi Maulana Al-Anshari (…..-204 H).

Dalam uraian Khudri Beik sebagai berikut : "Empat orang itulah yang menyebarkan madzhab orang-orang Irak (mazhab hanafi)", orang-orang menerimanya dari mereka ber-empat. Daerah-daerah penganut madzhab hanafi mulai tumbuh di Kuffah (Irak), kemudian berkembang dan tersebar luas ke negara-negara Islam bagian timur, pada permulaan masa perkembangannya berkat kekuasaan Imam Abu Yusuf yang menjabat sebagai hakim agung di Baghdad dan berkat pengutamaan khalifah-khalifah abbasiyyah terhadap madzhab tersebut dalam lapangan peradilan. Saat ini madzhab hanafi sudah tersebar di Mesir, Turki, Syria, Lebanon, Afghanistan, Pakistan, Turkistan, Muslim India, tiongkok, Aljazair, Tunis Libya, Irak, Sudan, Nigeria, dan daerah-daerah Uni Sovyet. Kesimpulan bahwa lebih 1/3 ummat Islam di dunia ini yang menganut madzhab hanafi

Madzhab Maliki

Pendirinya adalah : Malik bin Anas bin Abu Amir lahir pada tahun 93 H (712 M) di Madinah, Imam Malik terkenal dengan imam dalam bidang hadits Rasulullah SAW. Imam Malik belajar pada ulama-ulama Madinah, dan yang menjadi guru pertamanya adalah Abdurrahman bin Hurmuz, beliau juga belajar kepada Nafi’ Maulana ibnu Umar dan Ibnu Syihab Az-Zuhri, dan gurunya dalam bidang fiqh adalah Rabi’ah bin Abdurrahman.

Imam Malik adalah tokoh negeri Hijaz, bahkan tokohnya semua manusia dalam bidang fiqh dan hadits, beliau adalah seorang imam yang berwibawa dan bangsawan yang terhormat, hal ini pun telah dijelaskan oleh Afwa Aidi sebagai berikut yang artinya: "Majelis Imam Malik adalah majelis yang terhormat dan santun, ia seorang yang berwibawa dan bangsawan, yang dalam majelisnya tidak ada pura-pura dan kegaduhan, tak ada suara sedikitpun, jika ditanya tentang sesuatu maka dijawabnya orang yang bertanya itu dan tak pernah dikatakan padanya dari mana anda berpendapat demikian".

Dasar-dasar madzhab maliki adalah:
  1. Nushul Kitab.
  2. Dzaahirul Kitab (umum).
  3. Dalilul Kitab.
  4. Mafhum Muwafaqoh.
  5. Tanbihul Kitab.
  6. Nash-nash Sunnah.
  7. Dzaahirus Sunnah.
  8. Dalilus Sunnah.
  9. Mafhumus Sunnah.
  10. Tanbihus Sunnah.
  11. Ijma’.
  12. Qiyas.
  13. Istihjan.
  14. Qaul Shahabi.
  15. Saddud Dzara’i.

Para sahabat-sahabat Imam Malik dan pengembang madzhabnya adalah:

  1. Abu Muhammad Abdullah bin Wahab bin Muslim.
  2. Abu Abdillah Abdurrahman bin Qasim Al-Utawiy.
  3. Asy-Syab bin Abdul Aziz Al-Qaisi.
  4. Ashagh bin Farj Al-Umawi.

Mereka inilah ulama-ulama yang telah menyebar luaskan madzhab maliki.

Ulama-ulama yang mengembangkan madzhab ini di Afrika dan Andalusia adalah:

  1. Abu Abdillah Ziyad bin Rahman Al-Qurthubi.
  2. Isa bin Dinar Al-Andalusi.
  3. Asad bin Furat.
  4. Abdussalam bin Zaid At-Tanukhi.

Para fuqoha malikiyah yang terkenal sesudah generasi tersebut diatas ialah:

  1. Abdul Walid Al-Baji.
  2. Abdul Hasan Al-Lakhami.
  3. Ibnu Rusyad Al-Kabir.
  4. Ibnu Rusyd Al-Hafidz.
  5. Ibnul bin Zizzi.
  6. Ibnul ‘Arabiy.

Daerah-daerah yang menganut madzhab maliki pada mulanya haya tersebar di Madinah, kemudian disebarkan oleh murid-murid Imam Malik, pada masa sekarang madzhab maliki dianut oleh umat Islam di negara Maroko, Aljazair, Tunisia, Libya, Bahrain, dan Kuwait.


Madzhab Syafi’i

Pendirinya adalah Imam Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i, beliau keturunan Hasyim bin Abdul Muthallib, dilahirkan di Guzah Syria pada tahun 152 H bersamaan dengan wafatnya Abu Hanifah. Gurunya adalah Muslim bin Khalid, seorang mufti dari Makkah, Syafi’i adalah anak yang cerdas, dia sudah hafal Qur’an sejak umur 4 tahun, dia juga murid dari Imam Malik, ketika belajar bersama Imam Malik, Imam Syafi’i telah hafal kitabnya Malik (Al-Muwatho’) yaitu induk dari madzhab maliki, mulanya Syafi’i ikut jejak Imam Malik, tetapi kemudian ia membentuk madzhab sendiri.

Madzhab Syafi’i ada 2, hal ini berdasarkan masa dan tempat beliau muqim (menetap), yang pertama, "Qaul Qodim" yaitu madzhab yang dibentuk ketika beliau hidup di Irak, yang kedua, "Qaul Jadid" yaitu madzhab yang dibentuk ketika dia berada di Mesir. Nasihat Imam Syafi’i adalah : "Saya tak pernah merasakan kenyang sejak usia 16 tahun, karena kenyang itu akan memberatkan badan dan membuat hati keras, menghilangkan kecerdasan dan membawa banyak tidur, serta membawa orang lemah, malam beribadah dan saya tak pernah bersumpah dengan nama Allah selama hidup, baik sumpah benar maupun sumpah dusta".

Keistimewaan Imam Syafi’i dibandingkan dengan yang lainnya adalah bahwasannya beliau merupakan peletak batu pertama ilmu ushul fiqh dengan kitabnya "Ar-Risalah", dan kitabnya yang menjadi induk kitab fiqh adalah "Al-Umm".

Dasar-dasar madzhab syafi’i adalah:
  1. Al-Kitab (Al-Qur'an).
  2. Al-Ijma’.
  3. Al-Qiyas.
  4. Sunnah Mutawatir.
  5. Khabar Ahad dan
  6. Al-Istishab.

Para sahabat dan pengembang madzhab syafi’i dari Irak adalah:

  1. Ibrahim bin Khalid bin Yaman Al-Kalabi Al-Baghdady.
  2. Ahmad bin Hambal (yang jadi imam ke-empat).
  3. Ahmad bin Yahya bin abdul Aziz Al-Baghdadi

Para sahabat yang menjadi pengembang madzhab ini dari Mesir adalah:

  1. Yusuf bin Yahya Al-Buwaithi Al-Mishri.
  2. Rabi’ bin Abdul Jabbar Al-Muradi.
  3. Abu Ibrahim Ismail bin Yahya Al-Muzani.
  4. Harmalah bin Yahya bin Abdullah At-Tayyibi.
  5. Abu Bakar Muhammad bin Ahmad.
  6. Yunus bin Abdul A’la Ash-Shodafi Al-Mishri

Daerah-daerah yang menganut madzhab syafi’i adalah Libya, Mesir, Indonesia, Philipina, Malaysia, Somalia, Selatan Arabia, Palestina, Yordania, Lebanon, Syria, Irak, Hijaz, Pakistan, India, Indo China, Rusia, dan Yaman.

Sumber : Kedudukan Madzhab dalam Syari’at Islam
Penulis : Drs. Asep Saifudin MSQ
Penerbit : Pustaka Al-Husna

Jumat, 21 Desember 2007

Zionisme Global

Hollywood, zionisme dan masa depan dunia
19 Oct 2004 - 1:25 pm


Pemikiran untuk membentuk sebuah kota harapan sejak lama telah berkembang di kalangan para cendikiawan dan pemikir diantaranya adalah "Utopia"-nya Plato, "Kota Cahaya Mentari"-nya Farabi, dan "Surga Dunia"-nya Thomas Moore.

Dalam agama-agama samawi, juga terdapat kepercayaan tentang akan datangnya seorang penyelamat ke dunia. Penyelamat itu akan membebaskan dunia dari kemalangan dan kegelapan. Dia akan membawa keadilan, keamanan, kebajikan, dan ilmu pengetahuan untuk semua manusia. Tetapi, siapakah penyelamat tersebut dan bagaimanakah situasi kemunculannya? Zaman ketika munculnya penyelamat dunia itu disebut sebagai "Akhir Zaman" atau apocalypse. Namun, setiap agama dan mazhab mempunyai istilah dan definisi masing-masing mengenai hal ini.

Apocalypse merupakan sebuah kepercayaan bersama manusia mengenai berakhirnya dunia materi ini. Dalam terminologi ini, diyakini bahwa alam materi mempunyai awal dan akhir. Alam materi dimulai dari waktu yang telah ditetapkan dan berakhir pada masa yang telah ditentukan pula. Dengan demikian, keyakinan atas masa akhir zaman atau apocalypse ini merupakan satu jawaban atas pertanyaan manusia yang tidak ada habisnya mengenai masa depan dunia. Pada akhir zaman itu, rahasia tujuan penciptaan alam dan manusia akan terbuka. Psikolog terkenal Carl Gustav Jung pernah mengungkapkan tentang adanya pengetahuan yang dimiliki semua manusia sejak sebelum dia dilahirkan. Pengetahuan ini membentuk pola-pola perilaku yang berdasarkan kepada insting yang diistilahkan sebagai archetype. Karena itulah manusia memiliki citra primordial sebagaimana yang ditemukan dalam mitos-mitos.

Di sebagian besar mitos-mitos kuno manusia, disebutkan tentang akan terjadinya peperangan besar antara Sang Penyelamat dan kekuatan jahat. Peperangan itu akan berakhir dengan kemenangan bagi Sang Penyelamat dan para sahabatnya. Kemudian, umat manusia akan menyaksikan terwujudnya kota yang mereka impikan. Pada acara ini, kami tidak berniat untuk membahas secara lebih terperinci mengenai kepercayaan berbagai bangsa dan agama mengenai akan datangnya penyelamat dunia. Kami ingin mengajak Anda untuk meninjau film-film Hollywood yang bertema akhir zaman dan kedatangan penyelamat. Dalam film-film Hollywood banyak digambarkan tentang adanya technological apocalypse, yaitu di masa depan manusia akan menciptakan manusia buatan dan manusia buatan ini akan menyerang manusia ciptaan Tuhan. Film dengan tema seperti ini ialah "Dr. Frankenstein", "Terminator-2", dan "Matrix".

Pada film ini, manusia asli kalah dari manusia ciptaannya sendiri. Kemudian, datanglah penyelamat yang biasanya adalah seorang manusia yang pintar dan berani. Selain akibat serangan teknologi, film-film Hollywood juga menggambarkan bahwa akhir zaman diakibatkan oleh bencana alam (natural apocalypse), ini bisa berupa datangnya badai, banjir, gempa bumi, kebakaran, atau bertabrakannya bumi dengan planet lain. Di samping itu, Hollywood pun menciptakan makhluk khayalan yang akan menghancurkan umat manusia. Misalnya, raksasa yang lahir akibat intervensi manusia terhadap alam atau akibat rekayasa genetik yang dilakukan manusia. Film-film seperti ini di antaranya berjudul, "Deep Impact", "Armageddon", "Water World", "Godzilla", dan "Jurassic Park".

Karya khayalan Hollywood lainnya mengenai akhir zaman adalah akan datangnya makhluk jahat, yang disebut sebagai apocalypse mythological. Dalam film seperti ini, dikisahkan bahwa Sang Penyelamat dan sahabatnya melakukan perjalanan ke dunia mitos dan mengalahkan makhluk jahat dalam dunia mitos itu dengan kekuatan sakti. Contoh film seperti ini ialah "The Mummy", "The Mummy Returns", "Scorpion King" dan "Wish master".

Sciencefictional apocalypse merupakan sekelompok film Hollywood yang menggambarkan dunia masa depan yang dipenuhi oleh percampuran antara khayalan dan realitas. Dalam film-film seperti ini, kekuatan jahat digambarkan dalam bentuk makhluk luar angkasa yang mengancam kehidupan manusia di planet bumi. Penyelamat dalam film ini memiliki pengetahuan teknologi dan metafisika. Setelah berperang dengan makhluk luar angkasa itu, Sang Penyelamat akhirnya berhasil membebaskan umat manusia di muka bumi. Film-film seperti ini, antara lain bejudul "Alien", "Independence Day", "The Fifth Element", dan "Star Wars".

Religious apocalypse merupakan kategori film Hollywood yang terpenting untuk kita bicarakan pada kesempatan ini. Film-film seperti ini biasanya menggambarkan bahwa kekuatan jahat berbentuk sebuah sosok yang anti agama, seperti setan, anti-Kristen, atau kekuatan jahat yang pada zaman dulu dipenjarakan, namun kemudian kabur dan kembali datang ke tengah umat manusia. Penyelamat dalam kisah-kisah seperti ini adalah seorang tokoh ruhani, seperti pendeta atau orang suci. Dia melawan kekuatan jahat dengan iman, keberanian, dan pengorbanan. Film-film dalam kategori ini antara lain berjudul, "Exorcist 1 & 2", "The Omen 3" dan "End of Days".

Secara umum, kita bisa menangkap bahwa para penentu kebijakan di Hollywood tengah membawa satu misi tertentu dengan menciptakan film-film seperti yang telah diuraikan tadi. Tujuan pertama dari misi Hollywood ini adalah untuk memanipulasi rasa ingin tahu alami manusia mengenai masa depan dan dengan demikian akan membuat para investor film menjadi lebih kaya. Tujuan kedua ialah menyebarluaskan paham apocalypse yang sesuai dengan pandangan Hollywood serta berlandaskan kepada ajaran Taurat dan pemikiran Zionis. Tujuan ketiga ialah untuk mengasosiasikan antara kejahatan dengan dunia Timur dan negara-negara Islam. Dengan kata lain, Hollywood berusaha menyebarkan opini bahwa bangsa yang jahat adalah bangsa-bangsa Timur dan bangsa penyelamat adalah bangsa Barat.

Poin yang menarik dalam hal ini adalah bahwa film-film Hollywood berusaha membesar-besarkan kejadian tragedi di masa depan dan menimbulkan ketakutan di tengah manusia. Tragedi tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga para pemirsa menyetujui semua ide dan jalan penyelesaian yang ditawarkan oleh para sutradara film. Dari sini, kita bisa menangkap adanya proses penggunaan film-film untuk menyeret opini masyarakat dunia tentang akan terjadinya perang di masa depan antara Barat dan Timur.

Hall Lindsey, seorang penulis buku "Bumi, Planet Besar Penuh Rahmat", pernah menulis tentang apocalyse. Ia berkata, "Sebelum orang-orang Yahudi berhasil membentuk sebuah negara, tidak ada satupun di dunia ini yang berjalan dengan baik. Kini, ketika negara Israel telah terbentuk, segala hal berjalan sesuai dengan yang telah diramalkan. Hal ini bisa terjadi karena pusat kekuasaan dunia adalah politik. Kini, percaturan politik dunia berporos di Timur Tengah, khususnya di Israel. Oleh karena itu, seluruh bangsa dunia akan ikut merasakan kesulitan dan kesengsaraan atas segala hal yang terjadi di sana, dan di sanalah mereka akan bertempur."Ucapan Lindsey ini sepertinya telah diadopsi oleh film-film Hollywood. Sejak puluhan tahun yang lalu.

Ide-ide zionisme telah masuk ke dalam kancah perfilman Barat. Film berjudul "Birth of a Nation" karya D.W Griffith merupakan pelopor film-film mengenai pemberantasan manusia non-Yahudi. Film ini dibuat tahun 1915 dan sepanjang film itu dipenuhi tayangan pembunuhan. Di dalam film ini, bangsa yang lebih mulia, yaitu Yahudi, digambarkan dibenci oleh bangsa lain. Di akhir film, diceritakan bahwa kelompok Ku Klux Klan merupakan penyelamat kulit putih. Kelompok itu berhasil membasmi musuh mereka, yaitu orang-orang kulit hitam. Dalam menyikapi penjajahan Zionis di Palestina, Hollywood memproduksi film-film yang bertujuan untuk menjustifikasi penjajahan tersebut, dengan menceritakan tentang sejarah Yahudi. Misalnya film "Ben Hur" dan "The Ten Commandments". Orang-orang Zionis telah menanamkan investasi yang besar dalam pembuatan film-film seperti ini.

Kritikus film terkenal dan penulis sejarah perfilman, Eric Rhode, mengomentari bahwa film-film tersebut tidak begitu sesuai dengan isi kitab suci. Menurutnya, para sutradara film itu mengakui bahwa sesungguhnya film-film tersebut dibuat untuk mengambil keuntungan dari reaksi orang-orang Kristen. Film "Independence Day" yang diproduksi pada tahun 1996, menceritakan bahwa di suatu masa, semua komputer melaporkan adanya sebuah pesawat ruang angkasa yang menghampiri bumi. Seorang pakar komputer melakukan penelitian terhadap sinyal-sinyal yang ditangkap dari pesawat ruang angkasa itu dan memberikan analisis metode untuk menghancurkannya. Akhirnya, makhluk angkasa yang melakukan serangan ke bumi itu berhasil dikalahkan lewat kecanggihan alat komputer, tepat pada hari kemerdekaan Amerika Serikat. Dalam film yang dipenuhi dengan simbol-simbol Yahudi ini, Amerika dan Zionis diperkenalkan sebagai penyelamat manusia. Amerika diperkenalkan sebagai bangsa dan negara yang terbaik. Penekanan terhadap perang akhir zaman dan kemenangan Yahudi ini diungkapkan dalam dialog seorang pakar komputer dalam film tersebut, "Sejauh yang aku ketahui, akhir dunia telah mendekat dan aku merasa senang".

Pada tahun 2000, sebuah film berjudul "Matrix" telah diproduksi dan mendapat sambutan hangat dari para pemirsa di seluruh dunia. Diceritakan dalam film ini, pada tahun 2199, kehidupan manusia telah menyerupai robot buatan komputer. Saat itu, telah diciptakan inteligensi buatan yang dimasukkan dalam tubuh manusia dan disambungkan lewat pipa ke dalam otak. Akibatnya, kehidupan manusia saat itu diatur oleh mesin. Namun, ada seseorang yang menolak kehidupan seperti ini dan melakukan perlawanan. Orang tersebut, yang bernama Neo, kemudian berhasil menyelamatkan manusia dari cengkeraman mesin. Film "Matrix" dipenuhi dengan lambang dan tanda Yahudi. Dalam film ini, manusia direkomendasikan untuk mencari perlindungan ke sebuah tempat bernama Zion, yang merupakan nama sebuah bukit di Baitul Maqdis. Tokoh Neo, yang artinya "baru", digambarkan sebagai sang penyelamat masa depan dan menjadi pemimpin di bumi Zionis.

Menyusul film Matrix, diproduksi film lanjutan yang berjudul "Matrix Reloaded". Dalam film ini digambarkan bahwa umat manusia telah diserang oleh mesin dan mereka kemudian mencari perlindungan di kota bawah tanah. Neo hanya memiliki waktu 72 jam untuk mengalahkan makhluk tidak berperi kemanusiaan itu lewat petunjuk seorang peramal. Dalam film ini, para penonton diajak untuk menanti tanah air yang ditunggu-tunggu dan masa depan mereka. Sang peramal dalam film Matrix kedua ini, bernama Oracle dan berasal dari Yunani kuno. Dia memperlihatkan simbol nabi-nabi sebelum Isa Al-Masih dan menyampaikan ajaran-ajaran Yahudi di kitab "Old Testament". Dia membimbing Neo untuk berperang dengan mesin dan meramalkan apa yang akan terjadi di masa mendatang.

Saudara, demikianlah pembahasan secara sepintas tentang infiltrasi Zionisme dalam film-film Hollywood. Sebelum mengakhiri tulisan ini, kami ingin mengutip sebuah ayat Al-Quran dalam surat Al-Anbiya ayat 105, yang artinya, "Sesungguhnya bumi ini akan diwarisi oleh hamba-hamba- Ku yang saleh". Artinya, sesungguhnya, masa depan dunia akan berada di tangan orang-orang yang saleh, bukan di tangan bangsa Zionis yang bertahun-tahun menzalimi rakyat Palestina, melakukan pembunuhan massal, dan menyebabkan ribuan manusia menjadi pengungsi. Justru sebaliknya, merekalah yang kelak akan menerima hukuman atas kejahatan mereka, sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Allah.


Persekongkolan Washington dan Tel Aviv terhadap Islam

16 Oct 2004 - 1:16 am

Di sepanjang sejarah, para penguasa yang zalim dan kejam saling berperang demi kepentingan mereka masing-masing dan tidak terhitung banyaknya manusia yang menjadi korban akibat ketamakan dan kerakusan mereka. Namun ketika para penguasa zalim itu memiliki kepentingan illegal yang sama, mereka akan bergandeng tangan dan bekerjasama. Fenomena ini juga disinggung dalam beberapa ayat Al-Quran, di antaranya Surah Al-Jaatsiyah ayat ke-19 yang artinya sebagai berikut, “Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain, dan Allah adalah pelindung orang-orang yang bertakwa”.

Salah satu bentuk nyata dari kerjasama antara para pelaku kezaliman dewasa ini ialah kerjasama antara Amerika dan rezim Zionis dalam melakukan kriminalitas terhadap umat Islam di seluruh penjuru dunia. Kejahatan besar yang dilakukan oleh rezim Zionis dengan dukungan AS adalah penjajahan atas bangsa Palestina. Pejabat rezim Zionis sendiri berkali-kali mengakui bahwa berdiri dan berlanjutnya kehidupan rezim ini sangat bergantung kepada dukungan politik, ekonomi, dan militer dari Amerika. Dalam berbagai perang yang meletus antara bangsa Arab melawan rezim Zionis, Washington telah memberikan bantuan militer yang besar sehingga menghalangi kekalahan Zionis dan didudukinya sebagian wilayah Arab oleh Israel. Dalam setiap kejahatan yang dilakukan rezim Zionis terhadap bangsa Palestina, setiap kali Dewan Keamanan PBB akan memberikan resolusi atau sanksi, Amerika selalu menggunakan hak vetonya demi membela Tel Aviv.

Rezim Zionis juga merupakan negara urutan pertama dalam daftar penerima bantuan tanpa syarat dari Amerika dan setiap tahunnya rezim ini menerima bantuan 3 milyar dollar. Bersamaan dengan dimulainya pemerintahan konfrontatif Gedung Putih di bawah pimpinan George W. Bush, kerjasama antara Washington dan Tel Aviv menjadi semakin erat. Pada saat yang sama, penindasan dan penumpasan rakyat Palestina semakin gencar dilakukan tentara-tentara Zionis dan sebaliknya, perjuangan intifadhah bangsa Palestina juga semakin bergelora. Dalam waktu empat tahun masa kepemimpinan Bush, presiden Amerika tersebut dan rekan-rekannya berkali-kali memberikan dukungan kepada pemimpin Zionis, khususnya Ariel Sharon. Bush bahkan menyebut Sharon sebagai tokoh perdamaian dan sebaliknya Sharon mengangkat Bush sebagai anggota kehormatan partai ekstrim Likud. Sharon menyatakan, “Kerjasama Tel Aviv dan Washington sebelumnya tidak pernah sedemikian dekat seperti saat ini.” Dalam menyikapi kejahatan Zionis terhadap bangsa Palestina, pejabat Gedung Putih malah menyebut bahwa tindakan brutal tentara Zionis itu merupakan usaha membela diri dari serangan terorisme yang dilancarkan oleh orang-orang Palestina.

Kerjasama Amerika dan rezim Zionis dalam menindas umat Islam juga tampak di Irak. Rezim Zionis merupakan provokator utama di balik invasi AS ke Irak dan pendudukan atas negari 1001 malam itu. Bagi Tel Aviv, segala bentuk gangguan dan ketidakstabilan yang menimpa negara-negara Islam akan menguntungkan dan memperkokoh kedudukan rezim Zionis di Timur Tengah. Selain itu, Zionis melihat keuntungan materi yang besar di balik invasi ke Irak. Hal ini terbukti ketika Irak baru saja diduduki AS, tersiar berita yang melaporkan mengenai kehadiran warga Zionis dan perusahaan-perusahaan rezim ini di Irak dalam rangka pembelian tanah dan usaha untuk mendapatkan konsesi ekonomi, khususnya minyak. Sebagian berita bahkan melaporkan bahwa segera setelah invasi AS ke Irak, sejumlah benda-benda kuno bernilai tinggi milik bangsa Irak dibawa keluar dari negara itu dan berada dalam tangan investor yahudi Zionis.

Kerjasama Washington dan Tel Aviv dalam melakukan kejahatan terhadap dunia Islam bukanlah bersifat sepihak, karena adakalanya rezim Zionis turut membantu Amerika dalam melakukan tindakan kriminalnya. Penyiksaan tahanan di penjara Abu Ghraib Irak merupakan salah satu kasus dalam masalah ini. Similaritas metode penyiksaan tahanan Irak oleh tentara Amerika dengan penyiksaan tahanan Palestina dalam penjara Zionis memperlihatkan adanya kerjasama antara kedua pelaku kezaliman itu. Robert Fisk, seorang penulis dan wartawan terkenal Inggeris, setelah terungkapnya penyiksaan kejam terhadap tahanan Irak itu, menyampaikan bukti-bukti otentik yang mengindikasikan bahwa orang-orang Zionis-lah yang mengajarkan metode-metode penyiksaan itu kepada tentara Amerika.

Contoh lain dari kerjasama Amerika dan Zionis dapat dilihat dengan jelas dalam propaganda media massa. Sebagian besar media massa Internasional merupakan milik orang-orang Yahudi Zionis atau berada di bawah pengaruh Zionis. Infiltrasi besar dalam sarana komunikasi Amerika yang dimiliki oleh Zionis membuat tidak ada satu pihakpun yang berani melakukan kritikan serius terhadap rezim itu melalui koran, radio, dan televisi Amerika. Sebaliknya, Washington dan Zionis sangat serius dalam menyampaikan propaganda anti Islam melalui media massa yang mereka kuasai itu. Melalui media massa, AS dan Zionis berusaha menciptakan opini bahwa umat Islam yang sedang berjuang mempertahankan kebebasan dan kemerdekaan mereka adalah teroris, dan sebaliknya, pembunuhan dan penindasan terhadap umat Islam adalah tindakan bela diri yang bisa diterima. Namun, seiring dengan semakin meluasnya fasilitas media massa dan komunikasi, upaya penyesatan opini ini kian hari kian dipahami masyarakat dunia dan hakikat kejahatan rezim Zionis semakin dikenali dunia.

Kerjasama media massa Amerika dan Zionis dalam menciptakan opini yang buruk tentang umat Islam bahkan mencapai tahap penghinaan terhadap agama Islam itu sendiri. Tujuan propaganda ini adalah untuk memperlemah keyakinan dan kepercayaan umat Islam terhadap agama mereka sendiri. Media komunikasi barat, khususnya Amerika, dengan gencar mengedepankan kelompok-kelompok garis keras seperti Al-Qaeda dan Thaliban sebagai simbol Islam dan menyatakan bahwa kepercayaan mereka yang sesat dan distortif sebagai kepercayaan umum umat Islam. Padahal, Islam adalah agama yang sempurna dan secara tegas menolak kekejaman dan kekerasan. Bahkan, ajaran Islam yang anti kezaliman dan kekerasan inilah yang menjadi salah satu alasan utama permusuhan Washington dan Tel Aviv terhadap umat Islam karena ajaran anti kezaliman berlawanan dengan ambisi Washington dan Tel Aviv untuk berkuasa di muka bumi secara sewenang-wenang.

Meskipun kerjasama Washington dan Tel Aviv dalam menyerang dunia Islam telah menyebabkan tragedi yang besar, namun kondisi itu bisa diubah bila umat Islam di seluruh dunia mampu menjalin persatuan. Persatuan dan kembalinya umat Islam kepada nilai-nilai murni Islam akan mampu mewujudkan kemuliaan, kewibawaan dan kekuatan umat Islam dalam melawan dengan poros kezaliman yang dijalin oleh Amerika dan rezim Zionis.

Rabu, 19 Desember 2007

Dosa Yang Lebih Hebat Dari Berzina

Pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang wanita berjalan terhuyung-huyung. Pakaiannya yang serba hitam menandakan bahwa ia berada dalam duka cita yang mencekam. Kerudungnya menangkup rapat hampir seluruh wajahnya. Tanpa rias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulityang bersih, badan yang ramping dan roman muka yang ayu, tidak dapat menghapus kesan kepedihan yang tengah meruyak hidupnya. Ia melangkah terseret-seret mendekati kediaman rumah Nabi Musa a.s. Diketuknya pintu pelan-pelan sambil mengucapkan salam. Maka terdengarlah ucapan dari dalam "Silakan masuk". Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya berderai tatkala ia berkata,"Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya, doakan saya agar Allah berkenan mengampuni dosa keji saya." "Apakah dosamu wahai wanita ayu?" tanya Nabi Musa as terkejut. "Saya takut mengatakannya." jawab wanita cantik." "Katakanlah jangan ragu-ragu!" desak Nabi Musa. Maka perempuan itupun bercerita, "Saya ... ...telah berzina." Kepala Nabi Musa terangkat, hatinya tersentak. Perempuan itu meneruskan, "Dari perzinaan itu saya pun... ... lantas hamil. Setelah anak itu lahir, langsung saya... ... . cekik lehernya sampai... ... tewas", ucap wanita itu seraya menangis sejadi-jadinya. Nabi Musa berapi-api matanya. Dengan muka berang ia menghardik," Perempuan bejad, enyah kamu dari sini! Agar siksaAllah tidak jatuh ke dalam rumahku karena perbuatanmu. Pergi!"... teriak Nabi Musa sambil memalingkan mata karena jijik. Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu, hancur luluh segera bangkit dan melangkah surut. Dia terantuk-antuk ke luar dari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan. Ia tak tahu harus kemana lagi hendak mengadu. Bahkan ia tak tahu mau di bawa kemana lagi kaki-kakinya. Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana mungkin manusia lain bakal menerimanya?

Terbayang olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat perbuatannya. Ia tidak tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa. Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya, "Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertobat dari dosanya?Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya?" Nabi Musa terperanjat. "Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina dan pembunuh itu?" Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepadaJibril. "Betulkah ada dosa yang lebih besar dari pada perempuan yang nista itu?" "Ada!" jawab Jibril dengantegas. "Dosa apakah itu?" tanya Musa kian penasaran. "Orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina". Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusyu untuk memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan tersebut. Nabi Musa menyadari, orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa sholat itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya. Berarti ia seakan-akan menganggap remeh perintah Allah, bahkan seolah-olah menganggap Allah tidak punya hak untuk mengatur dan memerintah hamba-Nya. Sedang orang yang bertobat dan menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh berarti masih mempunyai iman didadanya dan yakin bahwa Allah itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Allah pasti mau menerima kedatangannya.

Dikutip dari buku 30 kisah teladan - KH Abdur Rahman Arroisy

Dalam hadist Nabi SAW disebutkan : "Orang yang meninggalkan sholat lebih besar dosanya dibanding dengan orang yang membakar 70 buah Al-Qur'an, membunuh 70 nabi dan bersetubuh dengan ibunya didalam Ka'bah."

Dalam hadist yang lain disebutkan bahwa "Orang yang meninggalkan sholat sehingga terlewat waktu, kemudian ia mengqadhanya, maka ia akan disiksa dalam neraka selama satu huqub." Satu huqub adalah delapan puluh tahun. Satu tahun terdiri dari 360 hari, sedangkan satu hari di akherat perbandingannya adalah seribu tahun di dunia.

Demikianlah kisah NabiMusa dan wanita pezina dan dua hadist Nabi, mudah-mudahan menjadi pelajaranbagi kita dan timbul niat untuk melaksanakan kewajiban sholat dengan istiqomah.

Minggu, 16 Desember 2007

Buat yang ingin mengikuti Rasulullah SAW

Tahukah Sahabat semua, bahwa Rasulullah SAW senantiasa mencintai iman.

Dalam sebuah Riwayat dikatakan, bahwa Rasulallah Saw mengatakan; "Allahumma Habbib Ilaina al-Iman wa Zayyinhu fii Qulubina" (Musnad imam Ahmad/15431).

Tentunya kita sepakat, bahwa aplikasi untuk mencintai Rasul diantaranya adalah dengan cara mengamalkan Sunnah beliau. Dari sana, jika saja Rasul SAW (Seorang yang sudah Ma'sum) senantiasa berdoa untuk mendapatkan rasa cinta kepada Iman, Bagaiman dengan kita? Sudahkah kita berdoa dan meminta sebagaimana Rasul Berdoa untuk mendapatkan kecintaan terhadap Iman?

Tahukah sahabat semua, bahwa Rasulullah SAW sangat membenci orang yang akhlaknya sangat buruk.

Dalam sebuah riwayat disebutkan, bahwa Rasulullah SAW pernah berkata; "Inna Abghodhukum Ilayya wa Ab'adakum Minni Fii al-Akhiroh Aswa'ukum Akhlaqon"

Artinya: "Sesungguhnya orang yang paling Aku benci dan paling jauh dariku di Akhirat adalah orang yang akhlaknya paling jelek" (Shohih Jam'i al-Shogir/1535).

Tidak diragukan lagi, jika kita mengaku sebagai orang yang mencintai Rasul SAW, maka sudah sepatutnyalah kita mengikuti apa yang dia anjurkan dan laksanakan serta menjauhi apa yang beliau larang dan membenci pula apa yang dia benci.

Jika dalam riwayat yang satu ini, Rasulullah SAW membenci orang yang memiliki perangai dan akhlak yang jelek, maka bagaimana dengan akhlak kita? Baikkah? Atau sebaliknya? Yang jelas, mudah-mudahan kita semuanya tidak termasuk ke dalam orang yang tidak dibenci oleh Rasulullah SAW.

Tahukah Sahabat semua, bahwa Rasulullah SAW senantiasa mengerjakan 2 Raka'at sebelum Subuh.

Dalam sebuah riwayat dsebutkan; "Rok'ataa al-Fajri Khoiru minaddunya wa ma fii haa" (HR.Muslim/ Kitaab Sholatul Musafirin/ Bab Istihbaab Rok'atay Sunnat al-Fajri)

Artinya; "2 Raka'at Fajr Lebih baik dari Dunia beserta isinya". Dalam syarh Shohih Muslim (6/3-4) dijelaskan maksud 2 raka'at Fajr adalah 2 Raka'at yang dikerjakan sebelum sholat subuh. Mudah-Mudahan kita termasuk kedalam Hamba Allah yang senantiasa dicurahkan kekuatan untuk melaksanakan amal yang jauh lebih baik dari dunia dan seisinya. Amiin

Jangan katakan "AKU". Rasulullah SAW benci dengan orang yang berkata "SAYA". Jadi ada apa dengan kata "SAYA"?

Biar lebih enak jawabnya, mari kita simak sebuah hadis Rasul SAW'; "An Jabir bin 'Abdillah RA Qoola: Ataitu An-Nabiyya SAW Fii Dainin Kaana 'Ala Abii, Fa Daqoqtu Albaaba, FaQoola:"Man Dza"?, fa Qultu "Ana", fa Qola "Ana-Ana". Ka Annahu Karoha Ha"(HR. Bukhori/Kitab al_isti'dzan/ Bab idza Qola "Man Dza")

Artinya; "Dari Jabir bin 'Abdillah RA berkata; [Saya mendatangi Nabi SAW untuk membayar hutang bapaku, kemudian saya mengetuk pintunya, dan berkata Rosul "Siapa ini?" maka sayapun menjawab "Aku". Lalu Rosulpun Berkata "Aku-Aku" Seolah-olah Beliau membenci kata tersebut]

Syeikh "Adnan Thorsyah menjelaskan bahwa: Sungguh Rasul membenci jawaban "Ana - Aku" atas orang yang bertanya kepadanya "Siapa Kamu?". Dan Jawaban "Ana-Saya" bukan merupakan jawaban yang benar atas pertanyaan "Siapa Kamu?". (bisa tanyakan ke Guru Bahasa Indonesia), jadi yang semestinya adalah kita menjelaskan Nama kita. "Fulan bin Fulan" misalnya.

Masih dalam masalah yang sama. Ibnu Jauzi ikut menambahkan, bahwa sebab dimakruhkannya berkata "Ana - Aku" adalah ia merupakan jenis perbutan Kibr (Sombong). seolah-olah Orang yang mengatakan "ANA" berkata, "Akulah orang yang tidak membutuhkan nama dan nasab.

Realita kita saat ini, tampaknya kata "AKU" sering sekali kita jadikan sebagai jawaban kebiasaan kita selama ini. Ketika bicara lewat telepon, Hp, internet dan sebagainya kata 'AKU" mesti aja ikut. Trus gimana nich? So, Setelah baca tulisan ini, mari kita lupakan "AKU" dan kenalkanlah "NAMA" kita! Pasti Setuju.....!!!