Jangan bersedih, karena Anda telah melalui kesedihan itu kemarin dan ia tidak memberi manfaat apapun. Ketika anak Anda gagal dalam ujian dan Anda bersedih karenanya, apakah kemudian anak Anda lulus karena kesediha itu? Saat bapak Anda meninggal dan Anda bersedih, apakah ia akan hidup kembali? Manakala Anda merugi dalam suatu bisnis dan kemudian Anda bersedih, apakah kemudian kerugian itu akan berubah menjadi keuntungan?
Jangan bersedih, sebab bila Anda bersedih gara-gara satu musibah, maka musibah yang satu itu akan menjadi berlipat ganda. Ketika Anda bersedih karena kemiskinan atau kesengsaraan yang Anda alami, bukankah kesedihan itu hanya menambah kesusahan Anda saja? Saat Anda bersedih karena cercaan musuh-musuh Anda, pastilah kesedihan itu hanya akan menguntungkan dan menambah semangat mereka untuk menyerang Anda. Atau, ketika Anda mencemaskan terjadinya sesuatu yang tidak Anda sukai, ia akan mudah terjadi pada Anda.
Jangan bersedih, karena kesedihan itu akan membuat rumah yang luas, istri yang cantik, harta yang melimpah, kedudukan yang tinggi, dan anak-anak yang cerdas tidak ada gunanya sedikitpun.
Jangan bersedih, sebab kesedihan hanya akan membuat air yang segar terasa pahit dan sekuntum bunga mawar yang indah tampak seperti sebongkok labu, taman yang rimbun tampak seperti gurun pasir yang gersang, dan kehidupan dunia menjadi penjara yang pengap.
Jangan bersedih, karena Anda masih memiliki dua mata, dua telinga, dua bibir, dua tangan, dua kaki, lidah dan hati. Anda masih memiliki kedamaian, keamanan dan kesehatan.
Jangan bersedih, karena Anda masih memiliki agama yanag Anda yakini, rumah yang Anda diami, nasi yang Anda makan, air yang Anda minum, pakaian yang Anda pakai dan istri tempat Anda berbagi rasa. Mengapa harus bersedih?
Jangan bersedih, karena hidup miskin, karena masih banyak orang disekitar Anda yang hidup dililit hutang!
Jangan bersedih karena tak punya mobil, sebab masih banyak orang di sekitar Anda yang kakinya buntung.
Jangan bersedih karena suatu penyakit, karena masih banyak orang selain Anda yang mungkin telah bertahun-tahun tergolek lemas diatas ranjang.
Jangan bersedih karena kehilangan seorang anak, sebab Anda bukan satu-satunya orang yang kehilangan anaknya.
Jangan bersedih, karena qadha telah ditetapkan, takdir pasti terjadi, pena-pena telah mengering, lembaran-lembaran catatan ketentuan pun telah dilipat, dan semua perkara telah habis ditetapkan. Batapapun, kesedihan Anda tidak akan mengajukan atau mengundurkan kenyataan yang akan terjadi, dan tidak pula akan menambah atau menguranginya.
Jangan bersedih, karena kesedihan itu akan membuat harta yang tersimpan di lemari-lemari Anda yang indah, di istana-istana Anda yang megah, dan di dalam kebun-kebun Anda yang hijau itu hanya akan menambah kecemasan dan kesedihan Anda saja.
Jangan bersedih, karena kesedihan itu akan membuat obat yang diberikan dokter, dijual di apotik, dan diagnosa seorang dokter tidak akan pernah membahagiakan diri Anda. Apalagi bila Anda masih menanamkan kesedihan dalam hati, menggantungkan kesedihan didalam kedua kelopak mata, membiarkan diri Anda untuk dimasuki kesedihan itu, dan menyusupkannya dibawah kulit, maka semua itu akan menjadi sia-sia.
Jangan bersedih, karena kesedihan hanya akan membuatmu lemah dalam beribadah, membuatmu malas untuk berjihad, membuatmu putus harapan, menggiringmu untuk berburuk sangka, dan menenggelamkanmu dalam pesimisme.
Jangan bersedih, sebab rasa sedih dan gundah adalah akar penyakit jiwa, sumber penyakit syaraf, penghancur jiwa, dan penebar keraguan dan kebingungan.
Jangan bersedih, karena kesedihan hanya akan menyebabkan syaraf cepat letih, jiwa mudah terguncang, hati menjadi lemah, dan pikiran tak terarah.
Jangan bersedih, karena ada al-Qur’an, ada do’a, ada shalat, ada sedekah, ada perbuatan baik, dan ada amalan yang memberikan manfaat.
Jangan bersedih, karena Anda masih memiliki do’a, Anda boleh bersimpuh didepan pintu-pintu Tuhan Yang Maha Kuasa, dan Anda dapat memperoleh ketenangan didepan pintu-pintu Sang Raja Diraja. Anda juga masih memiliki waktu sepertiga akhir malam dan masih memiliki waktu menempelkan dahi di tanah, alias sujud.
Jangan bersedih, bila Anda memang seorang muslim yang beriman kepada Allah, para rasul-Nya, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, hari kiamat dan qadha serta qadar yang baik dan yang buruk! Karena, masih banyak orang kafir yang mengingkari Allah, mendustakan rasul-rasul-Nya, memutarbalikkan makna al-Qur’an, dan tidak mempercayai hari kiamat, serta ingkar terhadap qadha dan qadar.
Jangan bersedih, sebab Allah senantiasa membela Anda, para malaikat selalu memintakan ampunan untuk Anda, orang-orang mukminin bersatu mendoakan diri Anda setiap usai sholat, Nabi memberikan syafaat, dan al-Qur’an memberikan janji yang baik. Namun di atas segalanya, ada kasih sayang Dzat Yang Maha Pengasih.
Jangan bersedih, sesungguhnya satu kebaikan itu akan di balas dengan sepuluh kali lipatnya hingga tujuh ratus kali lipat. Bahkan dengan kelipatan yang tidak terhingga. Sedangkan kejahatan itu hanya akan dibalas dengan kejahatan yang serupa, kecuali jika Allah memberikan ampunan. Bukankah Allah memiliki demikian banyak kemurahan yang tidak ada bandingannya?
Jangan bersedih, karena Anda termasuk pemuka-pemuka tauhid, pembawa agama yang haq, dan ahli kiblat. Dalam diri Anda terdapat dasar cinta kepada Allah dan cinta kepada Rasulullah. Anda merasa menyesal saat melakukan dosa, dan gembira saat melakukan kebaikan. Anda memiliki kebaikan tapi tidak menyadarinya.
Jangan bersedih, sebab Anda selalu berada dalam kebaikan, baik dalam keadaan sengsara maupun bahagia, dalam keadaan kaya maupun miskin, dan dalam keadaan tertekan maupun lapang. Sebagaimana Rasulullah sabdakan: “Sungguh unik perkara orang mukmin itu! Semua perkaranya adalah baik. Jika mendapat kebaikan ia bersyukur, maka itu menjadi sebuah kebaikan baginya. Dan jika ditimpa musibah ia bersabar, maka itu juga menjadi sebuah kebaikan baginya. Dan ini hanya akan terjadi pada orang mukmin”.
Jangan bersedih! Kalau memang Anda tak sengaja telah berbuat dosa, cepatlah bertobat. Kalau Anda telah melakukan kejahatan, mintalah ampunan-Nya, dan kalau Anda telah melakukan satu kesalahan, perbaikilah kesalahan itu. Bagaimana pun rahmat dan kasih sayang Allah itu tak terhingga luasnya, pintu ampunan-Nya selalu terbuka dan ampunan-Nya senantiasa melimpah ruah.
Jangan bersedih, sebab kesedihan itu akan mendorong Anda untuk menghentikan putaran roda zaman, mengikat matahari agar tak terbit, memutar jarum jam kembali ke masa lalu, berjalan kebelakang, dan membawa air sungai kembali ke sumbernya semula.
Jangan bersedih, sebab rasa sedih itu laksana angin puyuh yang hanya akan mengacaukan arah angin, membuat air bah dimana-mana, mengubah cuaca langit, dan menghancurkan bunga-bunga nan indah di taman.
Jangan bersedih, sebab orang yang bersedih itu ibarat seorang wanita yang mengurai pintalan tenun setelah kuat pintalannya, ibarat seorang yang meniup wadah yang berlubang, dan ibarat seseorang yang menulis di atas air dengan tangannya.
Jangan bersedih, sebab usia Anda yang sebenarnya adalah kebahagiaan dan ketenangan hati Anda. Oleh sebab itu, jangan habiskan usia Anda dalam kesedihan, jangan boroskan malam-malam Anda dengan kecemasan, jangan berikan menit-menit Anda untuk kegundahan, dan jangan berlebihan dalam menyia-nyiakan hidup, sebab Allah tidak suka terhadap orang-orang yang berlebihan.
Jangan bersedih, sebab rasa sedih akan selalu mengganggumu dengan kenangan masa lalu. Kesedihan akan membuatmu khawatir dengan segala kemungkinan di masa mendatang. Serta akan menyia-nyiakan kesempatanmu pada hari ini.
Jangan bersedih, karena rasa sedih hanya akan membuat hati menjadi kecut, wajah berubah muram, semangat makin padam, dan harapan kian menghilang.
Jangan bersedih, sebab kesedihan hanya akan membuat musuh gembira, kawan bersedih, dan menyenangkan para pendengki. Kerap pula membuat hakikat-hakikat yang ada berubah.
Jangan bersedih, karena rasa sedih sama dengan menentangqadha dan menyesali sesutu yang pasti. Kesedihan membuat kita jauh dari sikap lembut, juga benci terhadap nikmat.
Jangan bersedih, sebab rasa sedih tidak akan pernah mengembalikan sesuatu yang hilang dan semua yang telah pergi. Tidak pula akan membangkitkan orang yang telah mati. Tidak mampu menolak takdir, serta tidak mendatangkan manfaat.
Jangan bersedih, karena rasa sedih itu datangnya dari setan. Kesedihan adalah rasa putus asa yang menakutkan, kefakiran yang menimpa, putus asa yang berkelanjutan, depresi yang harus dihadapi, dan kegagalan yang menyakitkan. Allah berfirman: ”Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu. Dan Kami telah menghilangkan darimu beban. Yang memberatkan punggungmu. Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka, apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Rabb-mulah hendaknya kamu berharap”. (Qs Al-Insyirah: 1-8)
Jangan bersedih, karena Allah telah menciptakan bumi dengan segala isinya, telah menumbuhkan taman-taman yang memberikan pemandangan indah, kebun-kebun yang berisi tumbuh-tumbuhan yang indah dan rimbun, dan taman-taman dengan tumbuh-tumbuhan yang indah untukmu, kurma-kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun, bintang-bintang yang bercahaya, hutan belantara, dan sungai-sungai. Namun Anda bersedih!
Jangan bersedih, karena Anda masih dapat minum air yang jernih, menghirup udara yang segar, berjalan di atas kedua kaki tanpa menggunakan alas kaki, dan Anda masih dapat tidur pada malam hari dengan nyenyak.
Jangan bersedih! Karena rasa sakit dapat sirna, cobaan akan pergi, dosa akan terampuni, hutang akan terbayar, narapidana akan dibebaskan, orang yang hilang akan kembali, orang yang melakukan kemaksiatan akan bertobat, dan orang yang fakir akan menjadi kaya.
Jangan bersedih! Tidakkah Anda memperhatikan, bagaimana awan hitam itu tersingkap terang, malam yang demikian pekat menjadi terang benderang, angin yang sedemikian kencang itu mendadak tenang, dan angin puyuh itu tiba-tiba terhenti? Semua itu menandakan bahwa beban hidup Anda yang seberat apapun dapat hilang dan berubah menjadi kebahagiaan. Bahkan, kesengsaraan hidup Anda pun pasti akan berakhir pada kehidupan yang aman, tentram, dan menjanjikan masa depan yang gemilang.
Jangan bersedih! Karena teriknya sinar akan diteduhkan oleh bayangan, rasa haus yang mencekik di siang bolong akan disegarkan oleh air yang dingin, dan rasa lapar yang melilit akan dikenyangkan oleh sepotong roti yang hangat. Bukankah keletihan karena begadang malam akan berujung pada tidur yang nyenyak, dan perasaan sakit akan tergantikan oleh kebugaran? Karena itu, bersabar dan tunggulah barang sejenak.
Jangan bersedih, meskipun para dokter sudah kehabisan cara, kalangan bijak bestari tak lagi mempan nasehatnya, para ulama tak lagi dapat berbuat apa-apa, para penyair hanya dapat menggeleng-gelengkan kepala, dan semua usaha tak lagi ada yang berguna di hadapan takdir, qadha, dan keniscayaan Allah.
Jangan bersedih dan jangan pernah menyerah kepada kesedihan dengan tidak melakukan aktivitas. Shalatlah, bertasbihlah, bacalah, menulislah, bekerjalah, terimalah tamu, bersilaturahmilah, dan merenunglah.
Jika bersedih, panggilah jiwamu dengan harapan sebagai janji,
Karena kebaikan bagi jiwa adalah adanya janji.
Jadikan harapanmu menjadi perisai atas serangan putus asamu,
Hingga waktu akan menghapus kesedihan itu.
Tutuplah dirimu terhadap orang yang sering duduk bersamamu,
Karena mereka selalu iri dan mendengki.
Tak usah khawatirkan akan terjadi sesuatu,
Sebab ini akan membuat orang yang hidup mati sebelum kematian itu sendiri.
Kesedihan itu tidak akan abadi,
Seperti juga kesenangan tidak akan lestari.
Kalau saja bukan karena hal yang mempengaruhi jiwa,
Pasti tak akan ada kehidupan yang lurus bagi orang-orang yang terjaga.